PENGENDALIAN BANJIR DAN KEKERINGAN
JALFIAN DJALIM ( 16
630 100 )
PROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
1.
Definisi Banjir
peristiwa
terjadinya genangan di daerah yang biasanya kering. Terjadinya limpasan air
dari alur sungai yang disebabkan karena debit pada sungai melebihi kapasitas
pengalirannya (Qa > Qc).
2.
Penyebab banjir
:
·
Peristiwa alam
Curah hujan yang tinggi Terjadi debit puncak yang bersamaan (sungai utama/anak
sungai) Aliran pada anak sungai tertahan oleh sungai induknya Naiknya air laut
(pasang) Terjadinya penyempitan di beberapa alur (topografi) Morfologi sungai
(meander) Kemiringan sungai terlalu landai (V kecil)
·
Perbuatan
manusia Berkembangkan daerah pemukiman (hulu dan bantaran sungai) Penggundulan
hutan (erosi, agradasi) Tata guna lahan (limpasan besar) Bangunan sepanjang
sungai (back water) Bangunan pengendali tidak berfungsi Kesadaran masyarakat
sekitar bantaran Kebijakan dan peraturan yang selalu dilanggar
3.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan banjir :
Sungai
adalah sistem pengaliran air mulai dari mata air sampai muara, dengan dibatasi
kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
Wilayah sungai
adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau
lebih daerah pengaliran sungai. Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi
sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul. Banjir
adalah keadaan sungai yang tidak mampu menampung aliran airnya.
Daerah retensi adalah
lahan yang ditetapkan untuk menampung air banjir untuk sementara. Daerah banjir
adalah lahan yang pada waktu-waktu tertentu dapat terlanda atau tergenang air banjir.
Bangunan sungai
adalah bangunan yang berfungsi untuk perlindungan, pengembangan, penggunaan dan
pengendalian.
Waduk banjir
adalah waduk untuk menampung air banjir.
Garis sempadan
adalah garis batas luar pengaman sungai dihitung 5 meter dari luar kaki tanggul
untuk sungai yang bertanggul, dan ditetapkan tersendiri untuk sungai yang tidak
bertanggul dan bangunan-bangunan air sungai.
Daerah sempadan
adalah lahan yang dibatasi oleh garis sempadan dengan kaki tanggul sebelah luar
atau antara garis sempadan dan tebing tinggi untuk sungai ayng tidak
bertanggul.
4.
Tindakan untuk mengatasi persoalan banjir :
a.
Tindakan yang bersifat fisik (Structural Measures) :
·
Pengaturan alur
sungai (channel improvement)
·
daya tampung,
koefisien hambatan, memperpendek, arah aliran.
·
Pembuatan
tanggul
·
limpasan. Pembuatan jalur/alur banjir (bay pass/flood
way)
·
Tampungan banjir
·
waduk, daerah retensi.
·
Perbaikan lahan
·
limpasan dan
erosi (reboisasi, terasering, pengendali sedimen
b.
Tindakan yang besifat non fisik (Non Structural
Measures) :
Pengaturan dataran banjir (flood plain
regulation)
5.
Pola pengendalian banjir :
Topografi,
karakteristik sungai, tata guna lahan, lokasi genangan, bangunan yang sudah
ada. Pelaksanaan pengendalian banjir dilakukan secara periodik :
a)
Jangka pendek dasar Q5 dan Q10
·
Pengaturan
/perbaikan alur sungai tanpa merubah pola aliran
·
Penyempurnaan/perbaikan
tanggul-tanggul
·
Pembuatan
tanggul banjir
·
Perbaikan lahan
b)
Jangka menengah dasar Q20 dan Q25
·
Pengaturan alur
sungai dan pembuatan pelindung tebing
·
Pembuatan
tanggul
·
Pembuatan kanal
dan bangunan pembagi banjir
·
Perbaikan lahan
·
Penyiapan daerah
retensi dan bangunan pelimpah
c)
Jangka panjang dasar Q50 dan Q100
·
Sama dengan
jangka menengah
·
Bangunan waduk
serbaguna
6.
Hubungan pengendalian dan pembangunan pengairan :
Pembangunan
pengairan adalah segala usaha mengembangkan pemanfaatan air beserta
sumbe-sumbernya dengan perencanaan teknis yang teratur dan serasi guna mencapai
manfaat sebesar-besarnya.
Beberapa pertentangan
kepentingan (conflic of interest) :
1)
Pengaturan alur
sungai penuruan muka air
2)
Pembuatan waduk prioritas perencanaan
3)
Pembuata bendung
elevasi MA, agradasi di hulu
4)
Penggalian/pengerukan
alur daerah hilir air asin
5)
Pemanfaatan dataran
rendah (daerah retensi) pengembangan
daerah irigasi.
7.
Tanggul sebagai altenatif pengendalian banjir :
1)
Penanggulangan
limpasan
2)
Penanggulangan
rembesan
3)
Penanggulangan
retakan
4)
Penanggulangan
penurunan mercu tanggul
5)
Penanggulangan
gerusan air dan gelombang
6)
Penanggulangan longsoran
lereng
7)
Penanggulangan
bobolan
Sistem Pengelolaan Kekeringan
1)
Definisi Kekeringan
Kekeringan dapat didefinisikan sebagai
periode tanpa air hujan yang cukup atau suatu periode kelangkaan air. Periode
tanpa air hujan disebut juga sebagai kekeringan secara meteorologis atau
klimatologis, sedangkan untuk periode kelangkaan air disebut juga kekeringan
secara hidrologis, pertanian dan sosial ekonomi.
2)
Pendekatan
·
Pendekatan yang
dilakukan dengan konsep keseimbangan antara suplai dan kebutuhan serta
antisipasi atau menghindari ancaman dari dampak kekeringan.
·
Penetapan taraf
resiko kekurangan air dan keamanan suplai
·
Ketersediaan
terjamin keberadaannya yang berkelanjutan (sustainable).
·
Kebutuhan harus
lebih kecil dari atau sama dengan ketersediaan.
3)
Indeks Kekeringan
Suatu ukuran dari perbedaan
kebutuhan dan ketersediaan sumber air:
Dalam wilayah DAS, dapat dirumuskan:
I = Indeks = Bel + Jumlah (Bi)
Dimana:
Bel
= perbedaan elevasi dalam tampungan saat ini dengan dengan periode yang panjang
B =
perbedaan curah hujan rata-rata saat ini dengan ratarata bulanan periode yang
panjang.
i =
angka 0 sampai 6 (masa musim hujan 6 bln dan musim kering 6 bln)
4)
Strategi
·
Identifikasi
daerah rawan kekeringan
·
Pemetaan detail
daerah rawan kekeringan dari berbagai aspek:
I.
sebaran penduduk
dan kebutuhan air baku
·
Pemetaan kebutuhan
dan ketersediaan air
·
Sosialisasi
kebutuhan dan ketersediaan air (berbagai stakeholder)
·
Sosialisasi
pemakaian air secara efektif dan efisien
·
Penyusunan rencana
tindak yang komprehensif
5)
Respon dan Mitigasi
·
Efesiensi
penggunaan (penghematan) air
·
Pengelolaan sumber
daya air secara efektif
·
Pemanfaatan
simpanan air embung dan waduk secara selektif dan efektif
·
Penyesuaian pola
dan tata tanam
·
Kegiatan yang mendukung
kelestarian alam
·
Analisia
pengelolaan sumber daya air
Materi sebenarnya sudah bagus tetapi akan lebih bagus lagi bila di cantum kan jga dengan rujukan materi di atas agar lebih lengkap materi nya.. Terima kasih
BalasHapus